Sabtu, 20 April 2013

PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGI SELAMA KEHAMILAN DAN PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS DALAM MASA KEHAMILAN


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
            Periode antepartum adalah  periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid haid terakhir (HPHT) sampai dimulainya persalinan. Periode antepartum dibagi menjadi tiga trimester yang masing-masing terdiri dari 13 minggu. Pembagian waktu ini diambil dari ketentuan yang mempertimbangkan bahwa lama kehamilan diperkirakan kurang dari 40 minggu. Pada praktiknya, trimester I  secara umum dipertimbangkan berlangsung pada minggu pertama hingga ke-12(12 minggu), trimester II minggu ke-13 sampai dengan minggu ke-27(15 minggu) dan trimester ke III minggu ke-27 hingga minggu ke-40(13 minggu).
            Kehamilan terjadi akibat adanya pertemuan ovum  dan sperma di dalam sperma di dalam tuba fallopi, kemudian bernidasi pada endometrium uterus. Setiap ibu hamil akan mengalami perubahan fisiologis baik secara fisik maupun psikologis. Secara fisik ibu akan mengalami perubahan pada sistem reproduksi, payudara, sistem endokrin, sistem kkebalan, sistem perkemihan, sistem pencernaan, sistem musculoskeletal, sistem kardiovaskuler, sistem integument, metabolisme darah dan pembekuan darah, sistem pernapasan, dan sistem persyarafan.

1.2 Tujuan
      1.2.1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu menjelaskan perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi selama kehamilan dan perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan pada akhir perkuliahan serta dapat menerapkannya.
      1.2.2. Tujuan Khusus
1.Mahasiswa mampu menjelaskan tentang perubahan anatomi dan adaptasI fisiologi selama kehamilan
2..Mahasiswa mampu menjelaskan tentang perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan








BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi selama kehamilan
1. Sistem reproduksi
a.       Uterus
Merupakan organ yang telah dirancang sedemikian rupa, baik struktur, posisi, fungsi dan lain sebagainya., sehingga betul –betul sesuai dengan kepentingan prosese fisiologis pembentukan manusia.
Bentuk uterus, yang seperti buah apulkat kecil (pada saat sebelum hamil) akan berubah bentuk menjadi globuler pada awal kehamilan dan ovoid (membulat) apabila kehamilan memasuki trimester kedua. Setelah 3 bulan kehamilan, volume  uterus menjadi cepat bertambah sebagai akibat adanya pertumbuhan yang cepat pula dari konsepsi dan produk ikutannya. Seiring dengan semakin membesarnya uterus, korpus uteri dan fundus semakin keluar dari rongga pelvik sehingga lebih sesuai disebut sebagai organ abdomen.
Pertumbuhan uterus  ke arah kavum abdomen disertai dengan sedikit rotasi kea rah kanan sumbu badan ibu atau dikenal dengan istilah dekstrorotasi. Kodisi ini disebabkan oleh adanya kolon rektosigmoid yang mengisi sebaggian besar ruang abdominopelvikum kiri. Kecepatan pembesaran uterus pada primigravida dan multi gravida dapat sedikit berbeda (kisaran 1-2 minggu) dan ini menimbulkan variasi dalam estimasi besar uterus pada permulaan pemeriksaan kehamilan awal atau trausia kehamilan edngan menggunakan titik anatomi tertentu (misalnya fundus uteri setinggi umbilicus).

b.      Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (perbatasan atau menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jaringan-jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam organ vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding), dengan lubang okstium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum).
Sebelum melahirkan lubang externum berupa bulatan kecil, setelah pernah atau riwayat melahirkan bentuknya berupa garis melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, seringgi spina ischiadica. Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptide dan air. Ketebalan mukosa dan viskovitas lender serviks dipengaruhi oleh siklus haid.

c.       Corpus uteri
Terdiri dari: paling luar, lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum latum uteri di intra abdomen, tengah lapisan muscular/myometrium berupa otot polos 3 lapis (dari luar ke dalam, arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormone ovarium. Posisi corpus intra abdomen mendatar dengan flesi ke anterior fundus uteri berada di atas vesica urinaria. Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dans erviks uterus bervariasi selama pertumbuhan dan perkembangan perempuan.
d.      Ligamenta penyangga uterus
Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinal, ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina, ligamentum rektouterina.
e.       Vaskularisasi uterus
Terutama dari arteri uterine cabang arteri hipolastica dari iliaca interna, serta arteri ovarica cabang aorta abdominalis. 
f.       Salping/tuba falopii
Embriologik uterus dan tuba berasal dari duktus muleri. Sepasan tuba kiri kanan panjang 8-14 cm berfungsi sebagai jalan transportassi ovum dari ovarium sampai kavum uteri. Diding tuba terdiri atas 3 lapisan: serosa, muscular (longitudinal dan sirkular), serta mukosa dengan epitel bersilia. Bagian ini terdiri dari pars interstitialis, pars isthimica, pars ampularis, serta pars infundibulum dengan fimbria, dengankarakteristik silia dan ketebalan dinding yang berbeda pada setiap bagian.
g.      Pars istmica (proksimal/isthmus)
Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendli transfer gamet.
h.      Pars ampularis (medial/ampula)
Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.
i.        Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbrie serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi untuk menangkap ovum yang keluar saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba
j.        Mesosalping
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).
k.      Ovarium
Organ endrokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan. Ovarium dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf, terdiri dari korteks dan medulla. Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial dilapisan terluar epitel ovarium pada korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormone-hormone steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesterone oleh korpus luteum pasca ovulasi). Ovarium berhubungan dengan pars infundibulum tuba falopi melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae menangkap ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi. Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis.
Uterus tumbuh membesar primer, maupun sekunder, akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterine. Estrogen menyebabkan adanya hiperplasi jaringan., sedangkan progesterone berperan untuk elastisitas / kelenturan uterus. Taksiran kasar perbesaraan uterus pada perabaan tinggi fudus adalah:
-          Tidak hamil/ normal: sebesar telur ayam ( 30 g)
-          Kehamilan 8 minggu : telur bebek
-          Kehamilan 12 minggu: telur angsa
-          Kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis (pusat)
-          Kehamilan 20 minggu: pinggir bawah pusat
-          Kehamilan 24 minggu: pinggir atas pusat
-          Kehamilan 28 minggu: sepertiga pusat (xyphoid)
-          Kehamilan 32 minggu: pertengahan pusat (xyphoid)
-          Kehamilan 32-42 minggu: 3 sampai 1 jari bawah xyphoid
2.2 Perubahan dan  adaptasi psikologis dalam masa kehamilan
1. Pada kehamilan trimester I
            Segera setelah konsepsi, kadar hormone progesterone dan estrogen dalam tubuh akan meningkat. Ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah, dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan, dan kesedihan. Seringkali, pada awal masa kehamilan ibu berharap untuk tidak hamil.
            Pada trimester pertama, seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuh akan selalu diperhatikan secara seksama. Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahu atau dirahasiakan.
            Hasrat untuk melakukan hubungan seksual, pada perempuan di trimester pertama ini berbeda-beda. Walau beberapa perempuan mengalami gairah seks yang lebih tinggi, kebanyakan mengalami penurunan libido selama periode ini. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan, dan kekhawatiran.

2. Pada kehamilan trimester II
            Trimester kedua biasanya ibu sudah merasa sehat. Tubuh ibu telah terbiasa dengan kadar hormone yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Ibu telah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi serta pikirannya secara lebih konstuktif. Pada trimester ini pula ibu mampu merasakan gerakan janinnya. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman, seperti yang dirasakan pada trimester pertama dan merasakan naiknya libido.

3. Pada kehamilan trimester III
            Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Kadang ibu merasa khawatir bila bayinya lahir sewaktu-waktu. Ibu sering merasa khawatir kalau-kalau bayinya lahir tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan cenderung menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayi.
            Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu merasa aneh atau jelek. Di samping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima semasa hamil. Trimester tiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan kebahagiaan dalam menanti seperti apa rupa bayi nantinya.










BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
           
                Kehamilan terjadi akibat adanya pertemuan ovum  dan sperma di dalam sperma di dalam tuba fallopi, kemudian bernidasi pada endometrium uterus. Setiap ibu hamil akan mengalami perubahan fisiologis baik secara fisik maupun psikologis. Secara fisik ibu akan mengalami perubahan pada sistem reproduksi, payudara, sistem endokrin, sistem kkebalan, sistem perkemihan, sistem pencernaan, sistem musculoskeletal, sistem kardiovaskuler, sistem integument, metabolisme darah dan pembekuan darah, sistem pernapasan, dan sistem persyarafan.

3.2 Saran
      Mahasiswa dapat  memahami dan megetahui perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi selama kehamilan dan perubahan dan  adaptasi psikologis dalam masa kehamilan.









Daftar pustaka
Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta. Graha Ilmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar