BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
single
parent adalah seorang yang tidak menikah atau berpisah yang telah memutuskan
sebagai orang tua tunggal dalam rumah tangga.
1.2 rumusan masalah
rumusan
masalah yang saya angkat adalah pengertian dari single parent dan dampak dari
single parent.
1.3 tujuan
1.3.1
tujuan
umum
makalah
ini saya buat untuk menambah wawasan kepada mahasiswa terutama prodi DIII
kebidanan dalam masalah kesehatan reproduksi pada wanita dalam dimensi social
yang berhubungan dengan single parent itu sendiri.sehingga pembaca dalam
makalah ini memahami single parent itu sendiri dan dampak dari single parent
itu sendiri.
1.3.2
tujuan
khusus
agar
pembaca memahami betul bagaimana kita sebagai bidan memahami bagaimana masalah
dan dampak yang di hadapi oleh seorang yang di katakana single parent itu
sendiri .
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi single parent
single parent
adalah seseorang yang tidak menikah atau berpisah yang telah memutuskan sebagai
orang tua tunggal dalam rumah tangga.
(Suryati ramauli,S.ST
& Anna Vida Vindari,S.ST.2009.kesehatan
reproduksi buat mahasiswa kebidanan.yogyakarta.nuha medika)
Single parent adalah keluarga yang memiliki orang tua
tunggal.
(dwi maryanti,S.SiT
& majestika septikasari,S.ST.2009.buku
ajar kesehatan reproduksi .yogyakarta.nuha medika.)
2.2
Faktor penyebab
penyebab terjadinya
single parent antara lain :
a) kehilangan
pasangan akibat meninggal
hal ini terjadi bila seseorang suami
meninggal maka wanita akan menjadi single parent dalam mengurus semua masalah
dalam rumah tangga.
b) Perceraian
Perkawinan yang buruk terjadi bila
antara suami dan istri sudah tidak mampu memuaskan kedua belah pihak selain itu
persoalan ekonomi dan prinsip hidup yang berbeda dimana akan menimbulkan
suasana keruh dan meruntuhkan kehidupan rumah tangga.
c) Ditelantarkan
atau di tinggalkan suami tanpa di cerai
Dapat terjadi bila pasangan tidak ada
sifat tanggung jawab kadang terjadi bila tidak ada keputusan baik dibidang baik
maupun psikologi sehingga untuk memenuhinya untuk lebih baik pergi dari
pasangannya tanpa ada kepastian bagaimana hubungan mereka nanti.
d) Pasangan
yang tidak sah (kumpul kebo)
Pada zaman modern sekarang pola hidup
cinta bebas (free love)dan seks bebas (free seks) mulai banyak dianut oleh
kalangan muda.pola seks bebas tersebut mempunyai dampak terhadap kehamilan yang
tidak di inginkan , sehingga wanita tersebut membesarkan anaknya tanpa
pasangannya .
e) Tanpa
menikah tetapi punya anak yang di adopsi
Saat sekarang banyak wanita yang mengambil keputusan
dengan berkarier hingga hari tuannya ,wanita tersebut biasanya mengambil anak
angkat,hal ini dimaksut agar semua harapannya bias di penuhi melalui anak
angkatnya.
(Suryati ramauli,S.ST
& Anna Vida Vindari,S.ST.2009.kesehatan
reproduksi buat mahasiswa kebidanan.yogyakarta.nuha medika)
2.3
latar belakang
Beberapa hal
yang melatar belakangi adanya keluarga tunggal:
1. Bagi
orang yang terpaksa mengalaminya :
Perceraian dan meninggalnya salah satu
pasangan
2. Mempunyai
anak di luar nikah
3. Mengadobsi
anak sebelum menikah
(dwi maryanti,S.SiT
& majestika septikasari,S.ST.2009.buku
ajar kesehatan reproduksi .yogyakarta.nuha medika.)
2.4
masalah dan dampak yang di hadapi single parent
Masalah yang di
hadapi pada single parent :
a. Ancaman
kesehatan
Akibat peran ganda yang harus di
jalani,wanita akan mengalami gangguan kesehatan seperti kelelahan,kecapean
,kurang gizi ,sehingga mengakibatkan angka kesakitan meningkat.hal ini di
akibatkan karna kondisi fisik yang sering di pergunakan untuk melakukan suatu
aktifitas secaras berkelanjutan .
b. Emosi
labil
Wanita merasa tidak senang atau tidak
puas dengan keadaan diri sendiri dan lingkunganya .rasa tidak puas ini
mengakibatkan emosi wanita tersebut menjadi labil dimana wanita akan mengalami
perasaan cemas ,tidak berdaya,depresi dan mudah tersinggung .
c. Peran
ganda
Dimana wanita tersebut harus berperan baik sebagai
ibu dan pendidik bagi anak-anaknya sebagai kepala keluarga ,sebagai pengatur
atau pengelola rumah tangga dan sebagai pencari nafkah dalam mengatasi masalah keluarga.
2.5
dampak yang dihadapi
A.
Bagi orang tua
1. Pada
wanita tanpa anak:
Kesulitan ketika dalam keadaan sakit dan
kesepian menjelang hari tua.
2. Pada
wanita dengan anak:
Tidak merasa kesepian dimana anaknya
dijadikan sebagai sahabat atau temanya,kesulitan dalam memenuhi kebutuhan
ekonomi keluarga dan tuntutan waktu yang banyak untuk memantau pertumbuhan dan
perkembangan anaknya .
3. Bagi
anak
Pertumbuhan dan perkembangan anak
menjadi terganggu karna :
·
Anak tidak menerima keadaan dalam
keluarga
·
Rasa kehilangan sosok ayah sebagai
sumber penuntun
·
Adanya rasa takut mengenal bapak tiri
yang jahat apabila orang tuannya menikah lagi
·
Dimasyarakat ia dikuatkan atau di cemooh
·
Kurang kasih saying karna orang tua
sibuk karana pekerjaannya untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
(Suryati ramauli,S.ST
& Anna Vida Vindari,S.ST.2009.kesehatan
reproduksi buat mahasiswa kebidanan.yogyakarta.nuha medika)
2.6
dampak single parent terhadap anak
1. perceraian
dan kesiapan mental anak
a. Kesiapan
anak menghadapi perceraian
Perceraian penyebab setres ke 2 paling
tinggi setelah kematian.biasaanya anak hanya mengetahui bahwa orang tuanya
sering bertengkar bahkan tidak mengetahui karena orang tua berusaha
menutup-nutupinya.
b. Sebelum
berpisah
Perceraian biasanya didahului konflik
dan pertengkaran sehingga membuat anak merasa takut,sedih ,bingung dan ahirnya
pemurung.
c. Ketika
ahirnya berpisah
Masa ini merupakan masa krisis bagi anak
,hal ini yang biasa dirasakan adalah :
·
Tidak aman (insecurity)
·
Merasa tidak di inginkan atau di tolak
oleh orang tua yang pergi
·
Sedih dan kesepian
·
Marah
·
Kehilangan
·
Merasa bersalah ,menyalahkan diri
sendiri sebagai penyebab orang tua bercerai
·
Perasaan tersebut dimanifestasikan
:suka,mengamuk,kasar dan agresif ,menjadi pendiam,tidak ceria ,tidak suka
bergaul,sulit berkonsentrasi,tidak berminat pada tugas sekolah,prestasi
menurun,suka menghayal.
2.
beberapa indicator anak telah beradaptasi:
a.
menyadari dan mengerti bahwa orang tua tidak lagi bersama dan tidak lagi
berfantasi orang tua bersatu
b.
dapat menerima rasa kehilangan
c.
tidak marah terhadap orang tua dan tidak menyalahkan diri sendiri
d. menjadi
diri sendiri lagi
3. pengaruh single parent pada keluarga bercerai terhadap
kesehatan mental remaja .
a. Kurangnya
kehangatan dan perhatian single parent menyebabkan remaja tidak memiliki rasa
aman
b. Kesibukan
ibu bekerja membuat remaja tidak mempunyai seorang ibu untuk bercakap dan
bertukar pendapat
c. takut
menghadapi masa depan ,mudah putus asa dan memiliki ide-ide dan kecenderungan
tingkah laku bunuh diri
d. remaja
tidak memiliki rasa kebebasa membuat pilihan penting dan kesulitan lain.
4. yang
sebaiknya di lakukan orang tua
a. segeralah
beritahu anak bahwa akan terjadi perubahan dan gunakan bahasa yang sederhana
tentang perceraian.
b. Apabila
harus pindah rumah ,ajak anak melihat tempat barunya
c. Jelaskan
bahwa perecraian bukan salahnya dan meyakinkan bahwa mereka tetap akan
mencintai anak-anaknya
d. Menyetujui,meyakinkan
dan menyemangatai anak agar menyukai tinggal bersama salah satu orang tua.
e. Merancang
rencana pertemuan yang rutin,pasti, terprediksi dan konsisten
f. Tidak
menempatkan anak ditengah konflik,tidak menjadikan sebagai senjata demi,mebela
dan mempertahankan diri sendiri.
g. Tetap
mengasuh anak bersama dengan mengesampingkan perselisihan
h. Memperkenankan
anak untuk mengekspresikan emosinya
5. dampak
single parent pada ibu tunggal
a. beban
ganda
wanita sebagai ibu rumah tangga ,berikut
beberapa persoalan wanita disekitar domestic:pelecehan pekerjaan rumah tangga
,pekerjaan rumah tangga 100% dibebankan pada wanita ,wanita sebagai kepala
rumah tangga.
b. Beban
ganda
·
Setres berasal dari gangguan kejiwaan
yang berakibat:psikologik (stress akut ) dan somatic ( stress kronik)
·
Stress akan sangat bergantung
:kepribadian seseorang (fleksibel atau tidak ) kesehtan ,falsafah hidup /agama
seseorang ,persepsi,posisi social.
·
Sumber-sumber penanggulangan
setres:keluarga yang utuh membantu kesehtaan jiwa individu ,social(teman),
masyarakat (diakui eksistensi ,dihargai ,dihormati).
(dwi maryanti,S.SiT
& majestika septikasari,S.ST.2009.buku
ajar kesehatan reproduksi .yogyakarta.nuha medika.)
2.7
upaya penanggulangan masalah
Upaya yang dapat dilakukan bidan untuk menanggulangi
masalah yang terjadi pada single parent adalah dengan memberikan konseling :
a. Manajement
waktu
Penentuan prioritas kegiatan dan
pengaturan jadwal kegiatan dalam tanggung jawab pemenuhan kebutuhan keluarga .
b. Berfikir
lebih positif dalam menanggapi masalah yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari.
·
Mendekatkan diri kepada tuhan yang maha
esa dengan mengikuti kegiataan keagama’an yang di selenggarakan .
·
Dukungan ego (ego support )
Wanita yang mengalami kelabilan
emosi,akan mengalami setres ,down atau tidak bersemangat ketika mengalami
masalah,oleh karna itu dukungan dan perhatiaan seorang teman sahabat ataupun
keluarga terdekat akan mampu memberikan kekuatan moral dan semangat hidup untuk
dapat mengatasi masalahnya dengan sebaik-baiknya .
·
Bina hubungan yang baik dengan mantan
suami, keluarga mantan suami .dalam masa perkembangan seorang anak membutuhkan
figure orang tua yang lengkap .agar perkembangan anak dapat berjalan dengan
baik ,komunikasi antar anak dan ayah tetap harus di lakukan .
(Suryati ramauli,S.ST
& Anna Vida Vindari,S.ST.2009.kesehatan
reproduksi buat mahasiswa kebidanan.yogyakarta.nuha medika)
2.8
contoh kasus dan konseling yang diberikan
Ny t berumur 45
thun dan Tn P berumur 53 tahun ,tuan P meninggal dengan usia 53 tahun .Tn P
meninggalkan seorang anak 3 .kakak pertama dan kakak kedua sudah menikah,anak
ke 3 sekarang berumur 21 tahun bernama A .sehingga Ny T menjadi single parent dan menanggung semua
beban dan menghidupi anak ketiga dan cucu dari pernikahan anak pertama tadi .
Sekarang
Ny T menjadi seorang single parent sayangnya di mata masyrakat Ny T di pandang
rendah karena Ny T selalu berselingkuh dengan seseorang yang sudah beristri
,ketika di masyrakat dia sudah di cemooh atau mendapatka kecapan buruk sehingga
seorang anak dari Ny T tadi merasa malu
akibat dari kelakuaan seorang ibu yang sudah mendapatkan single parent .tetapi
anak ketiga tadi sangat penurut dan sayang kepada ibunya tersebut meskipun
ibunya seperti itu .anak ketiga tersebut juga sudah beradaptasi terhadap
lingkungan dan keluarganya.sehingga dia selalu membantu ibunya yang sekarang
menjadi beban ganda .
Konseling
Konseling yang harus di
berikan bidan kepada Px
·
Memberikan konseling kepada Ny T agar
lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang maha esa
·
Menguatkan iman agar tidak melakukan
tindakan seperti itu
·
Jika memang psikologisnya membutuhkan
dukungan mental dari pasangan lebih baik menikah saja .
·
Meluangkan waktu terhadap keluargannya terutama kepada anak
laki-laki nya tersebut
BAB
III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
single
parent adalah seseorang yang tidak menikah atau berpisah yang telah memutuskan
sebagai orang tua tunggal dalam rumah tangga.
3.2 saran
3.2.1
saran
mahasiswa
di
harapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam memberikan
pelayanan kebidanan dalam bidang kesehatan reproduksi dan dapat membantu klien
atau pasien menyelesaikan masalah atau memberi support .
3.2.2
saran
institusi
semoga makalah ini
menambah fasilitas yang ada ,sehingga makalah ini dapat di manfaatkan dengan
baik oleh institusi dan dapat membantu mahasiswa sendiri dalam membantu
tugasnya dan institusi membantu
memberikan fasilitas lebih seperti literature sehingga para mahasiswi dapat
meneyelesaikan tugasnya dengan baik .
DAFTAR
PUSTAKA
Suryati ramauli,S.ST
& Anna Vida Vindari,S.ST.2009.kesehatan
reproduksi buat mahasiswa kebidanan.yogyakarta.nuha medika
dwi maryanti,S.SiT
& majestika septikasari,S.ST.2009.buku
ajar kesehatan reproduksi .yogyakarta.nuha medika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar