Sabtu, 06 April 2013

kesehatan reproduksi pada ruang lingkup single parent


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  latar belakang
single parent adalah seorang yang tidak menikah atau berpisah yang telah memutuskan sebagai orang tua tunggal dalam rumah tangga.
1.2  rumusan masalah
rumusan masalah yang saya angkat adalah pengertian dari single parent dan dampak dari single parent.
1.3  tujuan
1.3.1        tujuan umum
makalah ini saya buat untuk menambah wawasan kepada mahasiswa terutama prodi DIII kebidanan dalam masalah kesehatan reproduksi pada wanita dalam dimensi social yang berhubungan dengan single parent itu sendiri.sehingga pembaca dalam makalah ini memahami single parent itu sendiri dan dampak dari single parent itu sendiri.
1.3.2        tujuan khusus
agar pembaca memahami betul bagaimana kita sebagai bidan memahami bagaimana masalah dan dampak yang di hadapi oleh seorang yang di katakana single parent itu sendiri .


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi single parent
            single parent adalah seseorang yang tidak menikah atau berpisah yang telah memutuskan sebagai orang tua tunggal dalam rumah tangga.
(Suryati ramauli,S.ST & Anna Vida Vindari,S.ST.2009.kesehatan reproduksi buat mahasiswa kebidanan.yogyakarta.nuha medika)
            Single parent adalah keluarga yang memiliki orang tua tunggal.
(dwi maryanti,S.SiT & majestika septikasari,S.ST.2009.buku ajar kesehatan reproduksi .yogyakarta.nuha medika.)
2.2 Faktor penyebab
penyebab terjadinya single parent antara lain :
a)      kehilangan pasangan akibat meninggal
hal ini terjadi bila seseorang suami meninggal maka wanita akan menjadi single parent dalam mengurus semua masalah dalam rumah tangga.
b)      Perceraian
Perkawinan yang buruk terjadi bila antara suami dan istri sudah tidak mampu memuaskan kedua belah pihak selain itu persoalan ekonomi dan prinsip hidup yang berbeda dimana akan menimbulkan suasana keruh dan meruntuhkan kehidupan rumah tangga.
c)      Ditelantarkan atau di tinggalkan suami tanpa di cerai
Dapat terjadi bila pasangan tidak ada sifat tanggung jawab kadang terjadi bila tidak ada keputusan baik dibidang baik maupun psikologi sehingga untuk memenuhinya untuk lebih baik pergi dari pasangannya tanpa ada kepastian bagaimana hubungan mereka nanti.
d)     Pasangan yang tidak sah (kumpul kebo)
Pada zaman modern sekarang pola hidup cinta bebas (free love)dan seks bebas (free seks) mulai banyak dianut oleh kalangan muda.pola seks bebas tersebut mempunyai dampak terhadap kehamilan yang tidak di inginkan , sehingga wanita tersebut membesarkan anaknya tanpa pasangannya .
e)      Tanpa menikah tetapi punya anak yang di adopsi
Saat sekarang banyak wanita yang mengambil keputusan dengan berkarier hingga hari tuannya ,wanita tersebut biasanya mengambil anak angkat,hal ini dimaksut agar semua harapannya bias di penuhi melalui anak angkatnya.
(Suryati ramauli,S.ST & Anna Vida Vindari,S.ST.2009.kesehatan reproduksi buat mahasiswa kebidanan.yogyakarta.nuha medika)

2.3 latar belakang
            Beberapa hal yang melatar belakangi adanya keluarga tunggal:
1.      Bagi orang yang terpaksa mengalaminya :
Perceraian dan meninggalnya salah satu pasangan
2.      Mempunyai anak di luar nikah
3.      Mengadobsi anak sebelum menikah
(dwi maryanti,S.SiT & majestika septikasari,S.ST.2009.buku ajar kesehatan reproduksi .yogyakarta.nuha medika.)

2.4 masalah dan dampak yang di hadapi single parent
            Masalah yang di hadapi pada single parent :
a.       Ancaman kesehatan
Akibat peran ganda yang harus di jalani,wanita akan mengalami gangguan kesehatan seperti kelelahan,kecapean ,kurang gizi ,sehingga mengakibatkan angka kesakitan meningkat.hal ini di akibatkan karna kondisi fisik yang sering di pergunakan untuk melakukan suatu aktifitas secaras berkelanjutan .
b.      Emosi labil
Wanita merasa tidak senang atau tidak puas dengan keadaan diri sendiri dan lingkunganya .rasa tidak puas ini mengakibatkan emosi wanita tersebut menjadi labil dimana wanita akan mengalami perasaan cemas ,tidak berdaya,depresi dan mudah tersinggung .
c.       Peran ganda
Dimana wanita tersebut harus berperan baik sebagai ibu dan pendidik bagi anak-anaknya sebagai kepala keluarga ,sebagai pengatur atau pengelola rumah tangga dan sebagai pencari nafkah dalam  mengatasi masalah keluarga.
2.5 dampak yang dihadapi
A.    Bagi orang tua
1.      Pada wanita tanpa anak:
Kesulitan ketika dalam keadaan sakit dan kesepian menjelang hari tua.
2.      Pada wanita dengan anak:
Tidak merasa kesepian dimana anaknya dijadikan sebagai sahabat atau temanya,kesulitan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan tuntutan waktu yang banyak untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya .
3.      Bagi anak
Pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi terganggu karna :
·         Anak tidak menerima keadaan dalam keluarga
·         Rasa kehilangan sosok ayah sebagai sumber penuntun
·         Adanya rasa takut mengenal bapak tiri yang jahat apabila orang tuannya menikah lagi
·         Dimasyarakat ia dikuatkan atau di cemooh
·         Kurang kasih saying karna orang tua sibuk karana pekerjaannya untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
(Suryati ramauli,S.ST & Anna Vida Vindari,S.ST.2009.kesehatan reproduksi buat mahasiswa kebidanan.yogyakarta.nuha medika)

2.6 dampak single parent terhadap anak
            1. perceraian dan kesiapan mental anak
a.       Kesiapan anak menghadapi perceraian
Perceraian penyebab setres ke 2 paling tinggi setelah kematian.biasaanya anak hanya mengetahui bahwa orang tuanya sering bertengkar bahkan tidak mengetahui karena orang tua berusaha menutup-nutupinya.
b.      Sebelum berpisah
Perceraian biasanya didahului konflik dan pertengkaran sehingga membuat anak merasa takut,sedih ,bingung dan ahirnya pemurung.
c.       Ketika ahirnya berpisah
Masa ini merupakan masa krisis bagi anak ,hal ini yang biasa dirasakan adalah :
·         Tidak aman (insecurity)
·         Merasa tidak di inginkan atau di tolak oleh orang tua yang pergi
·         Sedih dan kesepian
·         Marah
·         Kehilangan
·         Merasa bersalah ,menyalahkan diri sendiri sebagai penyebab orang tua bercerai
·         Perasaan tersebut dimanifestasikan :suka,mengamuk,kasar dan agresif ,menjadi pendiam,tidak ceria ,tidak suka bergaul,sulit berkonsentrasi,tidak berminat pada tugas sekolah,prestasi menurun,suka menghayal.
2. beberapa indicator anak telah beradaptasi:
a.  menyadari dan mengerti bahwa orang tua tidak lagi bersama dan tidak lagi berfantasi orang tua bersatu
b.  dapat menerima rasa kehilangan
c.   tidak marah terhadap orang tua dan tidak menyalahkan diri sendiri
d.   menjadi diri sendiri lagi
            3. pengaruh single parent pada keluarga bercerai terhadap kesehatan mental remaja .
a.       Kurangnya kehangatan dan perhatian single parent menyebabkan remaja tidak memiliki rasa aman
b.      Kesibukan ibu bekerja membuat remaja tidak mempunyai seorang ibu untuk bercakap dan bertukar pendapat
c.       takut menghadapi masa depan ,mudah putus asa dan memiliki ide-ide dan kecenderungan tingkah laku bunuh diri
d.      remaja tidak memiliki rasa kebebasa membuat pilihan penting dan kesulitan lain.
4.      yang sebaiknya di lakukan orang tua
a.       segeralah beritahu anak bahwa akan terjadi perubahan dan gunakan bahasa yang sederhana tentang perceraian.
b.      Apabila harus pindah rumah ,ajak anak melihat tempat barunya
c.       Jelaskan bahwa perecraian bukan salahnya dan meyakinkan bahwa mereka tetap akan mencintai anak-anaknya
d.      Menyetujui,meyakinkan dan menyemangatai anak agar menyukai tinggal bersama salah satu orang tua.
e.       Merancang rencana pertemuan yang rutin,pasti, terprediksi dan konsisten
f.       Tidak menempatkan anak ditengah konflik,tidak menjadikan sebagai senjata demi,mebela dan mempertahankan diri sendiri.
g.      Tetap mengasuh anak bersama dengan mengesampingkan perselisihan
h.      Memperkenankan anak untuk mengekspresikan emosinya
5.      dampak single parent pada ibu tunggal
a.       beban ganda
wanita sebagai ibu rumah tangga ,berikut beberapa persoalan wanita disekitar domestic:pelecehan pekerjaan rumah tangga ,pekerjaan rumah tangga 100% dibebankan pada wanita ,wanita sebagai kepala rumah tangga.
b.      Beban ganda
·         Setres berasal dari gangguan kejiwaan yang berakibat:psikologik (stress akut ) dan somatic ( stress kronik)
·         Stress akan sangat bergantung :kepribadian seseorang (fleksibel atau tidak ) kesehtan ,falsafah hidup /agama seseorang ,persepsi,posisi social.
·         Sumber-sumber penanggulangan setres:keluarga yang utuh membantu kesehtaan jiwa individu ,social(teman), masyarakat (diakui eksistensi ,dihargai ,dihormati).
(dwi maryanti,S.SiT & majestika septikasari,S.ST.2009.buku ajar kesehatan reproduksi .yogyakarta.nuha medika.)













2.7 upaya penanggulangan masalah
            Upaya yang dapat dilakukan bidan untuk menanggulangi masalah yang terjadi pada single parent adalah dengan memberikan konseling :
a.       Manajement waktu
Penentuan prioritas kegiatan dan pengaturan jadwal kegiatan dalam tanggung jawab pemenuhan kebutuhan keluarga .
b.      Berfikir lebih positif dalam menanggapi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
·         Mendekatkan diri kepada tuhan yang maha esa dengan mengikuti kegiataan keagama’an yang di selenggarakan .
·         Dukungan ego (ego support )
Wanita yang mengalami kelabilan emosi,akan mengalami setres ,down atau tidak bersemangat ketika mengalami masalah,oleh karna itu dukungan dan perhatiaan seorang teman sahabat ataupun keluarga terdekat akan mampu memberikan kekuatan moral dan semangat hidup untuk dapat mengatasi masalahnya dengan sebaik-baiknya .
·         Bina hubungan yang baik dengan mantan suami, keluarga mantan suami .dalam masa perkembangan seorang anak membutuhkan figure orang tua yang lengkap .agar perkembangan anak dapat berjalan dengan baik ,komunikasi antar anak dan ayah tetap harus di lakukan .
(Suryati ramauli,S.ST & Anna Vida Vindari,S.ST.2009.kesehatan reproduksi buat mahasiswa kebidanan.yogyakarta.nuha medika)










2.8 contoh kasus dan konseling yang diberikan
            Ny t berumur 45 thun dan Tn P berumur 53 tahun ,tuan P meninggal dengan usia 53 tahun .Tn P meninggalkan seorang anak 3 .kakak pertama dan kakak kedua sudah menikah,anak ke 3 sekarang berumur 21 tahun bernama A .sehingga Ny T  menjadi single parent dan menanggung semua beban dan menghidupi anak ketiga dan cucu dari pernikahan anak pertama tadi .
Sekarang Ny T menjadi seorang single parent sayangnya di mata masyrakat Ny T di pandang rendah karena Ny T selalu berselingkuh dengan seseorang yang sudah beristri ,ketika di masyrakat dia sudah di cemooh atau mendapatka kecapan buruk sehingga seorang anak dari Ny T  tadi merasa malu akibat dari kelakuaan seorang ibu yang sudah mendapatkan single parent .tetapi anak ketiga tadi sangat penurut dan sayang kepada ibunya tersebut meskipun ibunya seperti itu .anak ketiga tersebut juga sudah beradaptasi terhadap lingkungan dan keluarganya.sehingga dia selalu membantu ibunya yang sekarang menjadi beban ganda .
Konseling
Konseling yang harus di berikan bidan kepada Px
·         Memberikan konseling kepada Ny T agar lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang maha esa
·         Menguatkan iman agar tidak melakukan tindakan seperti itu
·         Jika memang psikologisnya membutuhkan dukungan mental dari pasangan lebih baik menikah saja .
·         Meluangkan waktu  terhadap keluargannya terutama kepada anak laki-laki nya tersebut


                       



BAB III
PENUTUP
3.1  kesimpulan
single parent adalah seseorang yang tidak menikah atau berpisah yang telah memutuskan sebagai orang tua tunggal dalam rumah tangga.
3.2  saran
3.2.1        saran mahasiswa
di harapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam memberikan pelayanan kebidanan dalam bidang kesehatan reproduksi dan dapat membantu klien atau pasien menyelesaikan masalah atau memberi support .
3.2.2        saran institusi
semoga makalah ini menambah fasilitas yang ada ,sehingga makalah ini dapat di manfaatkan dengan baik oleh institusi dan dapat membantu mahasiswa sendiri dalam membantu tugasnya dan  institusi membantu memberikan fasilitas lebih seperti literature sehingga para mahasiswi dapat meneyelesaikan tugasnya dengan baik .


DAFTAR PUSTAKA
Suryati ramauli,S.ST & Anna Vida Vindari,S.ST.2009.kesehatan reproduksi buat mahasiswa kebidanan.yogyakarta.nuha medika
dwi maryanti,S.SiT & majestika septikasari,S.ST.2009.buku ajar kesehatan reproduksi .yogyakarta.nuha medika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar